Jumat, 03 Juni 2011

Menaikan Performa Yamaha Byson


  Secara penampilan, tak ada yang meragukan Yamaha Byson sangat kekar, macho banget deh. Tapi kalau bicara performa, “Smooth banget di putaran bawah hingga menengah,” terang Dwi Hadistian, pemakai Byson yang tergabung dalam klub Byonic. Intinya performa kurang mendukung kegarangan tampangnya deh.

Makanya banyak pemilik yang melakukan upgrade performa. Nah kalau mau ikutan ngencengin tunggangan 150 cc ini, tapi dana terbatas tak perlu khawatir. Ada jurus Juphe (Jurus Upgrade Performa Hemat) dari Romi Rozet, pemilik bengkel bernama Std 4 Speed.

“Kendati hemat, tapi hasilnya mantap, performa beda jauh dibanding standarnya,” puas Dwi, sapaan Dwi Hadistian. Oh iya, dibilang hemat lantaran part berikut jasa hanya dipatok Rp 700 ribu. Wah apa saja tuh yang diubah oleh Abi (Sapaan Romi) ya?

Paling utama yang dioprek bagian pengatur buka-tutup klep, yaitu noken as. Bertujuam meningkatkan suplai bahan bakar dan udara ke ruang bakar. Efeknya power meningkat, nafas mesin pun lebih panjang.

Lift dinaikkan 1 mm dengan memapas bagian pantat kem, sekalian durasi dibikin lebih lama. Tepatnya in jadi 270º sedang ex hanya 250º. Setelan klep dipatok 0,08 dan 0,12 mm. Jangan khawatir klep bertabrakan, tetap aman lantaran posisinya menyilang, gap dengan piston juga jauh.

Karena hanya ubah kem, “Mesin tak perlu turun, hanya buka cover head,” terang pebengkel di Jl. H. Asnawi No. 71, Beji, Depok, Jabar. Nah biar lebih cepat, Abi lebih suka dengan cara tukar kem. Kem yang sudah diolah dipasang, sedang milik motor diambil sebagai gantinya. Dan dijamin barangnya orisinal. Pantas jika pengerjaan tak lama, hanya hitungan jam.

Efek pemakaian kem baru, pembakaran jadi kurang optimal. Mengimbanginya spuyer mesti naik satu step. Pilot jet dari 15 jadi 17,5, sedang main jet dari 112,5 jadi 115. Lalu busa filter dilepas untuk melancarkan udara yang masuk, tapi boks tetap terpasang utuh. Negatifnya kotoran gampang masuk, mesti lebih rajin servis lo.

Kelar menaikkan tenaga di ruang bakar, pebengkel berumur 36 tahun ini memperbaiki bagian penyaluran tenaga. Pertama kampas kopling andalkan milik Yamaha Scorpio. Perbedaan terletak di kampas yang lebih lebar-lebar. “Jadi lebih menggigit,” ujarnya dengan mantap.

Biar enggak mubazir, per juga diganti dengan rancangannya.....?(gak jelas nih apa). Batang per sedikit lebih besar, namun ulir lebih sedikit. Perbedaan utama saat terpasang daya dorong sedikit lebih kuat, sangat terasa di handel kopling yang lebih kenyal, sehingga penyaluran tenaga lebih maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar